TEMPO.CO , Makassar:Sebanyak tiga orang dan satu kelompok seniman asal Makassar akan ikut meramaikan Jakarta Biennale 2015, yakni Firman Djamil, M. Cora, Reza Enem, dan komunitas Quiqui pimpinan Fitriani A.Dalay. Mereka berada di antara 40 seniman lokal dan 30 seniman internasional yang akan terlibat dalam pameran dan festival dua tahunan di Ibu Kota yang rencananya akan digelar pada 15 November 2015–17 Januari 2016 mendatang.
Para seniman yang terlibat dalam Jakarta Biennale 2015 itu diseleksi oleh Charles Esche, penulis dan kurator seni rupa kelahiran Inggris. Charles yang menjadi Direktur Van Abbemuseum di Eindhoven, Belanda, sejak 2004, itu berkolaborasi dengan tim kurator muda dari Indonesia, yaitu Anwar Jimpe Rachman (Makassar), Asep Topan (Jakarta), Benny Wicaksono (Surabaya), Irma Chantily (Jakarta), Putra Hidayatullah (Banda Aceh), dan Riksa Afiaty (Jakarta).
“Mereka yang akan dilibatkan bukanlah seniman yang hanya ada di dalam ruangan terus-menerus,” kata Anwar Jimpe dalam jumpa pers Jakarta Biennale 2015 di Kedai Pojok Adhyaksa Makassar, Senin lalu. Menurut dia, seorang seniman harus tahu persoalan-persoalan di sekitarnya, dan empat seniman yang terpilih tersebut dinilai memenuhi kriteria tersebut.
Fitriani A. Dalay mengatakan komunitas Quiqui akan memperkenalkan karya tahunannya yang berupa bom benang pada Jakarta Biennale nanti. Karya yang rutin dikerjakan tiap tahun tapi kali ini di lokasi yang berbeda, dengan budaya dan partner yang berbeda pula. Rencananya, lokasi pengerjaannya adalah Penjaringan, Jakarta Utara.
“Kami akan mengajak warga dan beberapa komunitas yang kurang lebih memiliki cara kerja dan visi-misi sama dengan kami,” kata Fitriani, sambil menambahkan adanya tantangan baru pula di Jakarta nanti, yaitu membuat bom benang dari bahan daur ulang.